Sabtu, 12 Maret 2011
pasca tsunami dan gempa di jepang
Tokyo -
Tsunami dan gempa
berkekuatan 8,9
skala richter
melanda Jepang.
Imbas kerusakannya
dapat menurunkan
pertumbuhan
ekonomi negeri
Sakura ini hingga 1%.
"Dalam jangka
pendek, kerusakan
bahkan bisa
menurunkan hampir
1% PDB Jepang," ujar
David Cohen, analis
pada ekonomi
regional Action
Economics yang
berbasis di
Singapura.
Menurutnya,
meskipun yen secara
tradisional telah
menjadi tempat
yang aman bagi
investor selama
bencana di bagian
lain dunia, pelaku
pasar kini melepas
yen dan beralih
mendukung dolar AS.
Sementara untuk
jangka panjang,
akan terjadi
keseimbangan,
melalui pelaksanaan
pembangunan
kembali, yang
berimbas positif bagi
pertumbuhan semua
pembangunan.
“ Semua akan
kembali positif
dalam 12 bulan,"
imbuhnya.
Cohen memprediksi
akan ada
kekhawatiran
tentang kerusakan
kapasitas produktif.
Produksi industri
juga mungkin
tertekan akibat dari
kerusakan yang
ditimbulkan.
Senada dengan
Yasuo Yamamoto,
ekonom senior
Mizuho Research
Institute di Tokyo.
Menurutnya,
pemerintah harus
menyusun anggaran
darurat karena
gempa ini akan
menyebabkan
konsumsi di Jepang
merosot, “Kami
perkirakan ini akan
berdampak pada
penurunan PDB
sementara waktu,"
ujarnya.
Tsutomu Yamada,
analis pasar pada
Kabu.com Securities
mengatakan, tingkat
kerusakan akibat
gempa dan tsunami
memang sulit
diperkirakan. Tetapi,
tampaknya bisa
menghancurkan
ekonomi di utara
Jepang.
Ia pun menilai,
dengan tingkat suku
bunga di Jepang
yang mendekati nol
persen, bank sentral
dan pemerintah
tidak memiliki
banyak opsi selain
menginjeksikan
banyak dana ke
ekonomi.
"Pemerintah harus
bertindak cepat
mengumumkan
paket dukungan.
Bank sentral juga
harus menyuntikkan
lebih banyak dana
segar ke pasar,"
katanya.
Sementara Arjuna
Mahendaran, kepala
HSBC Private Bank
Asia strategi di
Singapura yang
mengatakan,
dampak langsung
bencana ini akan
membuat mata uang
melemah dan pasar
saham terseret
turun.
Indeks Nikkei ditutup
turun 1,7%,
sedangkan indeks
Nikkei berjangka
anjlok 3%, usai jam
trading di Singapura,
setelah skala
kerusakan tampak
jelas. Musibah ini
melanda, beberapa
menit sebelum
penutupan
perdagangan di
Tokyo 0645 GMT.
Sementara dolar
naik sekitar 0,5%
terhadap yen ke
level 83,275,
sebelum akhirnya
turun lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar